Sampah merupakan masalah umum bagi semua perkotaan di seluruh wilayah Indonesia. Pemandangan kumuh sering kita jumpai setiap kita singgah di sebuah kota/ kabupaten. Beberapa kota besar di Indonesia seperti Surabaya masalah "Sampah" sudah sering dibahas, bahkan sudah menjadi program Pemerintah Kota untuk membenahinya.
Kita tahu sampah kalau dibiarkan akan menyebabkan penyakit, bau yang tidak sedap, dan merusak kenyamanan warga sekitar. Sampah juga akan memberikan preseden buruk bagi kota/ kabupaten tersebut. Dimana semakin banyak sampah berserakan di sebuah kota, bisa dibilang kota tersebut sangat jorok.
Surabaya yang beberapa kali meraih anugerah "Adipura" menuntut warganya untuk sadar akan kebersihan. Karena kebersihan merupakan tanggung jawab bersama bukan hanya Pemerintah Kota.
Kegiatan menggalakkan kebersihan sudah sering dilakukan di Surabaya seperti "Surabaya Green" yang digagas oleh Jawa Pos. Tentunya hal itu hanya sebagai trigger untuk membangkitkan semangat kebersihan bagi warga Surabaya untuk selalu cinta akan kebersihan.
Program KKN mahasiswa Untag salah satunya adalah "Bank Sampah". Ide ini sudah lama tercetus dari penggiat kebersihan yang mencoba untuk menemukan hal baru yang bisa menyadarkan pribadi selain menjaga kebersihan juga memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.
Program kerja dari kelompok Bank Sampah yang dilakukan di Kelurahan Rungkut Tengah Surabaya adalah survei lokasi, tempat-tempat dimana Bank Sampah sudah terbentuk. Namun membutuhkan gagasan atau ide-ide baru, serta memberikan bantuan berupa training manajemen keuangan dan pengetahuan jenis-jenis sampah yang bisa dimanfaatkan dan harga jual pasaran di pengepul.
Kelompok ini digawangai oleh rekan Intan Sukma Kusumatuti dan rekan Richard Elsarson yang memberikan ide-ide kreatifnya untuk membantu warga di RW 05 menghidupkan kembali program Bank Sampah yang sudah lama mati.
Adapun kegiatan dari Kelompok Bank Sampah :
Konsultasi dengan RW/RT Setempat |
Door to Door Mengambil Sampah |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar